Perkembangan di bidang teknologi untuk sekarang ini
adalah yang tercepat diantara semua bagian yang menyangkut hidup dan kebutuhan
hidup manusia. Berbeda dengan lima belas atau dua puluh tahun lalu ketika masih
era sembilan puluhan ketika kebutuhan akan teknologi dan komunikasi masih
tergolong kedalam kategori tersier atau tambahan, namun pada era sekarang dimana
orang sering menyebutnya jaman now teknologi dan informasi sudah termasuk
golongan kebutuhan pokok atau primer.
Alasannya sangat lah sederhana, karena dengan bantuan
teknologi hampir semua aspek yang dikerjakan lebih efisien dan efektif, segala
jenis informasi tersedia secara online sehingga untuk mengaksesnya cukup
bermodalkan jaringan internet. Kehidupan mahasiswa bisa dijadikan sebagai
contoh sederhana, di dunia perkuliahan segala informasi yang berkaitan dengan
jadwal kuliah, tugas, serta kegiatan lain disebarkan melalui sosial media, jadi
bisa disimpulkan bagaimana tersiksanya mahasiswa yang tidak memiliki akses ke
sosial media yang mengakibatkan ketertinggalan informasi.
Salah satu produk dari perkembangan teknologi informasi
yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah sosial media. Hampir semua
orang memiliki akun sosial media, bahkan akan sangat jarang ditemui orang yang
tidak memiliki akun sosial media baik itu Facebook, Twitter, line, WhatsApp dan
lainnya bahkan anak yang masih dibawah umur yang berstatus pelajar sekolah
dasar pun juga punya. Sehari tanpa membuka akun sosial media rasanya hampa
seperti ada sesuatu yang besar terlewatkan ibarat makan sayur tanpa garam.
Sosial media menawarkan begitu banyak kemanfaatan yang
bisa dirasakan baik itu secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya
pengiriman pesan yang relatif cepat serta penyebaran informasi. Namun disisi
lain perkembangan teknologi di sosial media tidak luput dari dampak negatif,
hal ini dikarenakan banyaknya pihak-pihak yang menggunakan teknologi untuk
memperoleh keuntungan dengan cara yang haram.
Salah satu dampak negatif dari sosial media yang beberapa
waktu belakangan ini banyak di perbincangan adalah maraknya informasi dan
berita yang bersifat kebohongan, tidak sesuai dengan fakta atau paling sering
disebut sebagai informasi hoax.
Hoax merupakan sebuah informasi palsu yang disebarkan
dengan membuat seolah olah informasi tersebut adalah informasi yang benar.
Informasi hoax banyak ditemui di browser pencarian seperti Google dan Yahoo
serta sosial media. Akan tetapi penyebaran informasi hoax paling sering ditemui
dalam postingan di sosial media, biasanya postingan informasi hoax memuat
hal-hal yang dianggap unik, undian berhadiah maupun event dari perusahaan besar
dan yang paling parah ada postingan informasi hoax yang mengandung unsur
menyesatkan dan SARA (suku, agama dan ras).
Informasi hoax yang mengandung unsur menyesatkan dan SARA
merupakan yang paling berbahaya, karena dapat menimbulkan perpecahan dan
permusuhan antara suku, agama maupun ras. Sebagai bukti dari adanya postingan
tersebut, polisi telah menangkap tiga orang yang terbukti membuat dan
menyebarkan postingan informasi yang mengandung unsur menyesatkan dan SARA.
Banyaknya informasi hoax yang beredar tidak lepas dari
peran masyarakat sendiri. Kecenderungan masyarakat yang sangat mudah menerima
informasi inilah yang menyebabkan penyebaran tersebut, ketika masyarakat
mendapatkan atau menerima sebuah informasi yang dianggapnya menarik baik yang
dikirim secara personal maupun melalui grup tanpa pikir panjang mereka akan
membagikan postingan tersebut. Sehingga penyebaran informasi hoax sudah menjadi
rantai baja yang sangat sulit untuk diputus.
Sebagai masyarakat yang hidup di jaman milenial dan
menjadikan sosial media sebagai bagian dari kehidupan sehari hari, ada baiknya
jika menumbuhkan sifat cermat dalam bersosial media serta cerdas dalam menyerap
informasi. Tidak mudah percaya dengan segala jenis informasi yang mengandung
unsur menyesatkan, merendahkan suatu golongan, hal yang kurang masuk akal serta
yang menghina pemerintah yang sah baik itu yang berupa informasi lowongan
kerja, hukum-hukum suatu agama, program berhadiah yang mengatasnamakan suatu
perusahaan besar dan lain sebagainya. Meskipun informasi tersebut dianggap
bermanfaat namun ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu kebenaran dari
informasi tersebut sebelum membagikannya, jika ternyata setelah pengecekan
informasi tersebut adalah hoax ada baiknya untuk memberitahukan kepada orang
yang membagikan sebelumnya untuk berhenti membagikan informasi tersebut.
Untuk dapat memutuskan rantai penyebaran informasi hoax
di dunia maya, maka memerlukan kebijaksanaan dari masyarakat dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi. Kalau bukan kita siapa lagi?
Comments
Post a Comment