source: https://unsplash.com/search/photos/football
Sepak
bola merupakan olahraga dengan penggemar paling banyak di dunia, hampir semua
pecinta olahraga menjadikan sepak bola sebagai pihan utama jika debandingkan
dengan jenis olahraga lainnya, penyebab utamanya adalah olahraga ini tergolong
sebagai olahraga yang murah dan sangat muda untuk dijumpai oleh karena itu penggemar
sepak bola berasal dari semua kalangan baik itu laki-laki maupun perempuan.
Selain
menjadi ajang penyaluran bakat, hiburan dan pemenuhan untuk kesehatan, pada era
sekarang ini sepak bola telah menjadi ladang bisnis yang sangat menggiurkan,
hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki
nama besar yang rela mengeluarkan uang yang jumlahnya sangat besar untuk
berinvestasi pada sebuah klub sepak bola. Beberapa perusahan penerbangan asal
timur tengah bahkan telah menjadi sponsor utama bagi klub profesional di benua
eropa yang merupakan kiblat dari sepak bola, diantaranya adalah perusahan Fly
Emirates yang menjadi sponsor utama untuk klub Real Madrid, AC Milan, Paris
Saint Germain (PSG), Arsenal dan Benfica serta stadion yang menjadi markas dari
Arsenal diberi nama Emirates Stadium karena perusahaan tersebut memiliki andil
yang sangat besar dalam proses pembangunan stadium itu.
Selain
Fly Emirates, Qatar Airways juga merupakan salah satu perusahan penerbangan
asal timur tengah yang berinvestasi pada klub besar Barcelona yang meskipun
sekarang ini kerja sama antara keduanya telah berakhir dan posisi Qatar Airways
telah diambil alih oleh Rakuten, ada juga Etihad Airways yang menjadi sponsor
utama klub Manchester City. Selain perusahaan penerbangan ada juga perusahaan yang
bergerak dibidang lainnya yang ikut mensponsori klub-klub besar eropa, seperti
Chevrolet sponsor Manchester United, Yokohama sponsor Chelsea, Allians sponsor
Bayern Munchen, Plus500 sponsor Atletico Madrid, Standard Chartered sponsor
Liverpool, Evonic sponsor Dortmund dan masih banyak lainnya.
Selain
dari sponsor utama, klub sepak bola eropa juga menerima pemasukan yang berasal
dari kontrak yang dibuat dengan perusahaan penyedia perlengkapan pemain seperti
Nike, Adidas serta Puma yang nilai kontraknya mencapai ratusan juta pound. Tidak
sampai disitu, klub juga diberikan penghasilan tambahan dari kontrak yang
dibuat oleh operator liga dengan perusahaan penyiaran yang nilai kontraknya
hampir setara dengan kontrak dari perusahaan penyedia perlengkapan pemain.
Oleh
karena itu tidak heran jika biaya untuk transfer (perpindahan) pemain dari satu
klub ke klub lain mencapai ratusan juta euro, nilai transfer termahal dalam
dunia sepak bola adalah 222 juta euro ketika Neymar pindah dari Barcelona ke
Paris Saint Germani (PSG). Gaji pemain klub eropa juga tidak tanggung-tanggung,
Ronaldo misalnya yang menjalin kontrak dengan Real Madrid menerima gaji sebesar
7,3 Miliar rupiah setiap pekan. Oleh karena nilai kontrak yang begitu besar
sehingga pemain profesional membutuhkan bantuan seorang agen untuk bernegoisasi
dan mengurus pembuatan klausula kontak dengan pihak klub.
Lalu
bagaimana dengan di Indonesia?
Indonesia
juga menjalankan sebuah liga yang diberi nama liga 1 gojek traveloka yang
dikuti oleh 18 klub yang telah memenuhi persyaratan. Dalam sepak bola Indonesia
terdapat istilah Marquee player yaitu
sebutan untuk pemain asing yang pernah bermain di liga profesional eropa, dalam
klausula kontraknya pemain berlabel Marquee Player memiliki hak-hak yang tidak
dimiliki oleh pemain asing biasa dan pemain lokal.
Orang
yang menjadi agen seorang pemain sepak bola eropa memiliki tugas utama yaitu
bernegoisasi dan membuat klausula kontrak dengan pihak klub, sedangkan di Indonesia
istilah agen lebih banyak dikenal dengan istilah kuasa hukum sebagaimana yang
diatur dalam hukum perdata Indonesia yang artinya orang yang memiliki kuasa
untuk melakukan perbuatan hukum atas nama seseorang. Namun sebelum menjadi
kuasa hukum atau agen atas suatu pemain, kuasa hukum tersebut harus terlebih
dahulu mendapatkan surat kuasa dari pemain yang bersangkutan agar bisa
bernegoisasi kontrak dengan klub dan menrepresentasikan keinginan pemain yang
meliputi nilai kontrak, fasilitas, ataupun yang menyangkut hal-hal yang
bersifat pribadi. Salah satu keuntungan yang didapat pemain jika menggunakan
jasa seorang kuasa hukum, pemain tersebut bisa fokus untuk memperkuat kemampuan
yang dimilikinya tanpa memikirkan kontrak dengan pihak klub.
Namun
pada kenyataannya pemain sepak bola di Indonesia sebagaian besar tidak
menggunakan kuasa hukum ketika melakukan negoisasi dengan pihak klub, hal ini
dikarenakan gaji di indonesia tidaklah sebesar dengan gaji di luar negeri
sehingga seorang pemain enggan untuk menggunakan kuasa hukum agar tidak
mengeluarkan biaya tambahan. Dalam hukum perdata terdapat asas kebebasan
berkontrak yang memberikan hak kepada setiap orang untuk bebas membuat kontrak,
bebas menentukan isi kontrak, dan bebas menentukan klausula dari kontrak dengan
catatan kontrak tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam proses pembuatan kontak
bisa secara langsung dilakukan oleh orang yang bersangkuan atau diwakili oleh
kuasa hukumnya dengan melampirkan bukti surat kuasanya.
Seorang
akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar pernah
mewawancarai salah satu pemain PSM Makassar mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan
oleh pemain tersebut untuk mempelajari suatu kontrak yang diberikan pihak manajemen
klub. Jawaban yang diberikan pemain tersebut sangat singkat dia hanya
membutuhkan waktu 30 menit untuk mempelajarinya, menurutnya hal utama yang
diperhatikan adalah durasi kontral dan nilai kontrak tersebut. Oleh karena itu
apabila ada pemutusan kontrak secara sepihak oleh pihak klub kesalahan akan
sepenuhnya dilimpahkan kepada pemain, maka dari itu pemain harus mempelajari
dan memahami semua klausula-klausula yang terdapat didalam kontrak tersebut,
disinilah peran seorang kuasa hukum sangat diperlukan karena mereka memiliki
pemahaman yang lebih mendalam mengenai hukum kontrak yang berlaku.
Dalam
pembuatan kontrak antara sebuah klub dengan pemain asing, berdasarkan statuta
FIFA mengharuskan klausula kontraknya dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia (tergantung negara mana pemain tersebut bermain) dengan bahasa
Inggris, hal ini dikarenakan ketika terjadi perbedaan penafsiran maka yang
dijadikan sebagai acuan adalah kontrak yang berbahasa inggris karena sudah
menjadi bahasa yang bersifat universal. Jika terjadi sengketa antara pemain
dengan klub berdasarkan statuta FIFA para pihak dilarang untuk membawa
persoalan tersebut ke pengadilan umum dan menyelesaikan sengketa dengan cara
negoisasi, mediasi dan arbitrasi.
Comments
Post a Comment